Apa itu Deep Web ? Deep Web adalah suatu kumpulan informasi di dalam World Wide Web yang tidak bisa tampak (dicari) dengan search engine biasa. Mengapa demikian ? Apa saja yang disebut sebagai Deep Web ? Bagaimana cara menemukannya ?


Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa search engine utama, hanya sebagian kecil dari keseluruhan isi web yang ditampilkan, sedangkan sisanya tidak diketahui oleh sebagian besar pengguna web. Ternyata, Deep Web yang merupakan jaringan dari sistem interkoneksi yang tidak ditampilkan,  mempunyai ukuran beratus-ratus kali lebih besar dibanding web beredar (ditampilkan) yaitu sekitar 500 kali.

Mike Bergman, pendiri Bright Planet, mengutarakan pendapatnya mengenai Deep Web, yaitu mencari informasi di Internet sekarang dapat diibaratkan dengan menarik jaring di permukaan laut, hasil yang bagus mungkin terjaring, akan tetapi ada lebih banyak informasi lagi yang terletak di dalam, sehingga terlewatkan.


Gambar 1. Perumpamaan Internet dan Deep web

Search engine biasa menggunakan sebuah software yang disebut “crawlers” untuk menemukan konten web. Teknik ini tidak efektif jika digunakan untuk menemukan informasi yang tersembunyi di web. Informasi yang tersembunyi ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berikut :
· Dynamic Content:  Halaman dinamik yang dikembalikan sebagai respon dari pemasukan input, atau hanya bisa diakses melalui suatu form.
· Unlinked Content: Halaman yang tidak terhubung dengan halaman lain, sehingga dapat menghalangi program “crawlers” Web mengakses isi halaman.
·  Private Web: Situs yang butuh registrasi dan login (password-protected)
· Contextual Web: Halaman dengan isi bermacam-macam (berubah)untuk konteks akses yang berbeda (contohnya IP address client)
· Limited Access Content: Situs yang membatasi akses menuju halaman mereka, biasanya menggunakan Robots Exclusion Standard dan CAPTCHAs. Sehingga menghalangi search engine untuk menemukan mereka dan membuat cached copy.
· Scripted Content: Halaman yang hanya bisa diakses melalui link yang dibentuk oleh JavaScript sama seperti konten dinamik yang didownload dari Web server melalui Flash atau Ajax.
· Non-HTML/Text Content: konten tekstual yang digunakan untuk menyandikan file multimedia (gambar atau video) atau file dengan format tertentu tidak bisa dihandle oleh search engine.
· Text content yang menggunakan Gopher protocol dan file-file yang ter-hosting di FTP tidak dapat dicari oleh search engine.

Deep Web berisi banyak sekali informasi yang tak terhingga untuk perusahaan swasta, pemerintah dan terutama cybercrime. Seringkali Deep Web disamakan dengan konsep anonymity.

Dalam Deep Web, navigasinya sangat berbeda dengan Web biasa, setiap pencarian lebih kompleks dikarenakan tidak adanya indeks dari konten.

Pengguna yang akan memulai bernavigasi di dalam Deep Web harus mengetahui cara yang umum untuk mengurutkan konten-konten dalam Deep Web. Situs seperti Wikis dan BBS memiliki tujuan utama untuk mengatagorikan konten dalam Deep Web. Perbedaan lain yang mungkin digunakan pengguna untuk mendeteksi sebuah Web merupakan Deep Web atau Ordinary Web adalah ekstensinya. Kalau Ordinary Web memakai ekstensi klasik seperti .com, .gov, .net, dll, sedangkan Deep Web biasanya memakai ekstensi .onion.


Gambar 2. Beberapa link Deep Web yang dipublikasikan di Pastebin

Deep Web diperkirakan merupakan tempat dimana segalanya mungkin ada. Kita bisa menemukan berbagai barang dan jasa yang ditawarkan, tetapi kebanyakan dari mereka ilegal. Web yang tersembunyi menawarkan jasa untuk cybercrime seperti pelayana hacking, malware, pencurian kartu kedit, senjata dan sebagainya.

Sungguh rumit segala sesuatunya tentang Deep Web. Akan tetapi, Deep Web bisa menjadi tempat yang baik untuk menyembunyikan informasi karena bersifat anonymous sehingga tidak sembarang orang bisa mengaksesnya dan bisa menjadi ladang kejahatan bagi para pelaku kejahatan dunia maya. Kita harus bijaksana dalam menanggapi Deep Web ini.